Rabu, 10 Oktober 2012

.

ternyata hidup itu sebuah pengorbanan ya,dan kadang kala juga sebuah pilihan.ya pengorbanan yang harus di bayar dengan pengorbana pula.terkadang cita-cita yang di tanya guru saat TK dulu akan menjadi sebuah kenyataan,"cita-cita kamu kalo besar pengen jadi apa?" "insinyur" "arsitek"..dan "arsitek."tak tau kenapa kata itu muncul dari mulut seorang yang masih berumur 5 tahun-6 tahunan.

menggambar adalah sebuah hal yang sangat asyik,setiap hari akan selalu di temani oleh pensil warna,spidol warna,crayon dari berbagai hadiah saat ikut lomba mewarnai tingkat TK,kabupaten bahkan provinsi.

entah mengapa saat melakukan berbagai kegiatan,selalu di awali dengan tangan kiri,dan tangan kiri.sampai muak di telinga terdengar suara mereka-mereka yang mengejek.terkadang seorang  anak SD itu bertanya pada tuhannya,kenapa diaberbeda dengan yang lainnya..

jawaban itu terjawab ketika ia beranjak dewasa,mulai mengerti dan memahami makna dari semua hal itu.dan berani menyimpulkan bahwa ia adalah orang pilihan yang di beri kelebihan,bukan sebuah kekuarangan,dan ia akhirnya tau bahwa otak kanan dia lebih rekatif terhadap rangsangan dan khayalan serta imaginasinya.

ia hanyalah seorang anak yang di besarkan oleh seorang tukang kebun sebuah SD negeri dimana ia menimba ilmu.yang sangat arogansi,egois dan penuh rasa wibawa,memiliki 4 anak dan yang terkhir masih belajar di SD itu.memiliki seorang istri yang sangat baik,sabar dan selalu mengerti dan mengeri meski terkadang harus berkorban persaan dan waktu.

setiap hari,terkadang ia iri dengan teman-teman mereka yang selalu bisa bermain saat istirahat,bersepeda ke sekolah,dan ia hanya bisa menatapinya dari balik sebuah warung kantin dimana ia dan keluarganya bergantung hidup.

6 tahun berlalu,di lulus dan melanjutkan ke sekolah menengah pertama,mulai mengerti tentang dunia luar,mengerti tentang lawan jenis,mengerti tentang masalh,masalah sulit,masalh yang harus di pecahkan,pengorbanan,penhianatan,egoisme,dan seleksi alam.

menginjak masa menengah atas,perubahan muncul,rasa ingin dimengerti dan di pandang orang muncul secara tak terbendung.egoismu memuncak,kolotisme,berani berbaur dalam publik,seks,dan semua hal telah ia tau dan mengerti,berhubungan dengan lawan jenis,pengorbanan dan penghianatan menjadi diari hati tersendiri

ia hanyalah seorang anak dari keluarga sederhana dengan tingkat pendidikan oran tuanya sebatas SMP,tak mengerti apa itu dan apa ini,cuma yang ada dalam pikiranyya bagaiman mencari uang untuk hari ini,dan mereka bisa makan dan tidur dengan pula untuk hari ini.hanya itu, tanggung jawab.


belasan tahun ketika mereka meneruskan ke perguruan tinggi,dia berfikir dan harus seperti mereka dan tak peduli pada mereka yang ada di rumah.egois dan gegsi kelas teri.tapi yang sebenarnya dia pikirkan,aakah mereka  mampu,mereka sudah tua,tapi dia selalu dengan egonya...harus dan harus

pikiran itu terhenti disaat perekonomian melemah,dan cek cok sering bersahutan di gubuk tuanya.dia berfikir,pendidikan adalah jalan satu-satunya agar dia bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya.hanya dengan ini.dan da harus mampu.pilihan sebuah perguruan tinggi ia pilih.tapi pupus karena di perhitungannya besar biaya hidup disana dan tambahan biaya tugas serta biaya kuliah.

Tuhan memberikan jalan padaya.ia masuk di sebuah perguruan tinggi yang terdapat sebuah prodi sesuai cita-citanya "arsitek".hanya di tempat itu dia bisa menajutkan cita nya.meski sebenarnya tersimpan hasrat untuk dapat melanjutkan pada sebuah tempat yang  menjadi pilihannya.tapi tak apalah,niat dan ambisinya lebih kuat dari pada segalanya.

"arsitek"sudah tertananm di benaknya sejak kecil,berbagai kesulitan ia hadapi.tapi tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik untuknya.

hanya satu niatnya dan bersumpah untuk dan akan mencapainya ,menimbah ilmu harus tepat waktu,krena semua itu adalah uang.adalah pengorbanan.dan mereka yang sudah tua itu mau dan rela dengan menyembunyikan lelahnya tetap mengulurkan lembaran rupiah setuap bulannya.

ia bersumpah,"tuhan inilah aku,ini niatku tulus dengan dandari hati yang paling dalam.niatku belajar,niatku menimbah ilmu untuk masa depanku yang lebih baik,untuk mereka-mereka yang sangat berjasa pada aku.hidup adalah pengorbanan dan pengorbanan harus di balas dengan hasil yang memuaskan."

semoga dia bisa melanjukan dan meneruskan cita-citanya yang mulia.dan Tuhan akan dan selau membimbingya ke jalan yang baik .amin